Kapan Anak Diberi Vitamin

Vitamin untuk anak, apakah penting dan diperlukan untuk pertumbuhan mereka, kapan vitamin diberikan untuk anak?

vitamin untuk AnakBeda vitamin dan multivitamin
Vitamin biasanya suplemen tunggal yang hanya berisi 1 jenis mineral saja, sementara yang disebiut dengan multivitamin adalah gabungan dari sejumlah macam-macam vitamin ataupun zat lain atau non vitamin yang termasuk didalamnya seperi mineral, asam amino, atau herbal tertentu yang memiliki khasiat terapetik tertentu.

Jenis Vitamin yang sering terdapat pada suplemen anak:

  1. Vitamin A untuk bermanfaat untuk perbaikan jaringan dan tulang, serta kesehatan kulit mata, dan respons imun.
  2. Vitamin B, termasuk B2, B3, B6, dan B12. Berguna untuk metabolisme, produksi energi, dan sistem peredaran darah dan saraf yang sehat.
  3. Vitamin C untuk kekuatan otot, jaringan ikat, serta kesehatan kulit.
  4. Vitamin D membantu pembentukan tulang dan gigi, serta membantu tubuh menyerap kalsium.
  5. Kalsium membantu membangun tulang yang kuat pada anak yang sedang tumbuh.
  6. Zat besi berfungsi dalam membangun otot yang kuat dan penting untuk pembentukan sel-sel darah merah yang sehat. Kekurangan zat besi sering ditemui pada remaja, terutama anak perempuan yang telah menstruasi.

Kapan anak diberi Vitamin?
Terkadang anaksangat susah disuruh makan sayuran yang kebanyakan memilikirasa hambar, mereka cenderung memilih makanan yang memiliki cita rasa menggoda seperti ayam goreng.

Vitamin diberikah jika bila asupan nutrisi belum tercukupi dari makanan sehari-hari. Bisa karena anak memang susah makan sayur.

Jika orang tua merasa makanan yang diberikan ke anak belum terpenuhi kebutuhan vitaminnya, sebaiknya diberikan suplemen vitamin namun hanya jika dibutuhkan.

Kesmpilannya jika anak mengalami gangguan penyerapan zat gizi dan  dikhawatirkan berdampak pada mengalami kondisi kekurangan gizi maka bisa diberikan suplemen.



Menidurkan Bayi Tidak Perlu Bantal dan Selimut

Bayi Tidur Banyak orang tua yang ketika menidurkan bayi mereka adalah dengan memberikan banyak perlengkapan seperti bantal, selimut guling, topi dan pakaian yang tebal.

Cara ini mungkin tidak sepenuhnya salah, namun para dokter dan tenaga medis tidak merekomendasikannya. Bayi tidak perlu tidur dengan diberi bantal dan sslimut. Menidurkan bayi di kasur dengan seprai yang tidak longgar merupakan salah satu cara untuk menjaaga kesehatan bayi.

Menidurkan bayi tanpa menggunakan bantal dan selimut dapat mengurani resiko sesak napas dan sindrom kematian bayi secara mendadak (SIDS), menurut penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Akademi Pediatri di Amerika memberikan saran agar bayi ditidurkan di atas kasur yang rata, tanpa menggunakan bantal, selimut, maupun guling. Bahayanya ada pada ketebalan selimut atau bantal yang dapat menghambat bayi bernapas, dan membuat mereka tak dapat bernapas sempurna.

Tindakan para orang tua seperti ini mungkin di inspirasi dari majalah atau tayangan televisi di mana bayi ditampilkan tidur dengan perlengkapan seperti selimut dan bantal. Hal ini mungkin dianggap gagasan baik dan aktivitas yang aman sesuai normal.



Manfaat Air Putih Mencegah Obesitas pada Anak

Air putih untuk Anak Obesitas bisa disebabkan karena kebiasaan mengkonsumsi makanan yang kaya kalori. Dan obesitas itu sendiri membawa ancaman banyak ancaman penyakit yang berbahaya seperti kardiovaskular atau jantung.

Untuk anak, peran orang tua sangat diperlukan apa yang dimakan oleh mereka. Untuk mencegah obesitas bisa dilakukan dengan mengajarkan pada anak dengan menjalankan gaya hidup sehat dengan gizi seimbang.

Gizi tersebut termasuk air putih, biasakan minum air putih sebelum makan makanan berat atau utama. Cairan adalah elemen substansial dalam komponen gizi seimbang. Kebutuhan cairan ditubuh manusia berbeda sesuai umurnya.

Tetapi air yang diperlukan oleh anak kecil lebih besar dari pada orang dewasa, jadi sebaiknya orang tua mengajarkan pada anak sejak dini agar tidak menahan rasa haus, karena itu adalah sinyal dari tubuh bahwa mulai membutuhkan cairan.

Bagaimana obesitas terjadi pada anak? Ini dikarenakan kurangnya aktivitas fisik, biasanya anak yang sudah terkena obesitas lebih malas bergerak karena berat tubuhnya.

Gaya hidup membantu untuk mengatasi dan mencegah obesitas pada anak. Untuk menyeimbangkan cairan yang keluar berupa keringat saat melakukan aktivitas fisik, pastikan anak-anak terhidrasi dengan baik saat tengah beraktivitas.



Anak Takut Disuntik? Begini Cara Mengatasinya

suntik Sebagai orang tua, pasti tidak tega melihat anak menangis karena takut disuntik. Di awal-awal anak akan sering mendapatkan vaksinasi yang sangat penting untuk sang bayi, dan salah satu caranya adalah lewat jarum suntik.

Ada banyak trik yang dilakukan orang tua untuk mengatasi anak yang takut disuntik. Salah satunya dengan memberikan obat anti nyeri seperti acetaminophen, paracetamol atau ibuprofen. Mungkin mereka memberikan obat tersebut karena tidak tega melihat anak menangis kesakitan saat disuntik.

Namun pemberian obat pereda sakit sebelum disuntik belum tentu menjadi kunci mengatasi masalah ini. Seorang dokter spesialis anak , Christine Chambers yang praktek di Centre for Pediatric Pain Reseach di Halifax, Canada, menyebutkan pemberian obat acetaminophen dan obat lain yang sejenis pada anak dapat mengurangi efektivitas dari vaksin yang diberikan.

Terus bagaimana cara mengatasi anak yang takut disuntik saat imunisasi? Berikut beberapa tips yang bisa orang tua ikuti:

  1. Sebelum disuntik, oleskan obat anti anastetik topical seperti EMLA cream setengah jam sebeleum jadwal suntik. Obat oleh ini akan memerikan efek kebas di bagian yang diolesi saja.
  2. Merayu si kecil dengan kata-kata yang menenangkan seperti "Jarumnya kecil, kok!" atau "Kayak digigit semut saja!" kadang membuat mereka tambah cemas. Lebih baik mengalhkan perhatian mereka ke arah yang tidak berhubungan seperti mengajak mereka ke tempat bermain selesai dari doketer atau lainnya akan membuat anak lebih relaks.
  3. Dari sebuah riset menyebutkan dengan memberi susu atau air gula dapat mengurangi rasa sakit anak saat disuntik.
  4. Saat di dokter berikan waktu untuk anak bermain lebih dulu, atau ajak mereka bercanda agar lebih rileks.


Anak Kena Demam, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bayi Demam Kebanyakan orangtua sering kerepotan dan merasa cemas ketika si kecil suhu tubuhnya naik secara tiba-tiba. Kami memiliki beberapa fakta yang mungkin bisa membuat bunda sedikit merasa tenang saat si kecil mengalami demam.

Sebenarnya demam pada anak bukanlah suatu penyakit. Demam bisa dikatakan sebagai pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh si kecil sedang berperang melawan bibit penyakit.

Ketika ada bibit-bibit penyakit yang masuk kedalam tubuh mengeluarkan substansi yang biasa disebut sebagai Pyrogene di dalam darah yang kemudian memberikan sinyal kepada pengatur suhu yang terdapat di dalam otak untuk meningkatkan suhu dalam tubuh.

Suhu yang lebih tinggi diperlukan agar sistem pertahanan pada tubuh dapat bekerja lebih efektif , sehingga bibit-bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat berkembang lebih banyak lagi. Maka, dalam hal ini demam bisa dikatakan sebagai kawan daripada lawan.

Demam dimulai saat tubuh mencapai 38º Celcius. Suhu tubuh pada anak dapat meningkat antara 36,5º C sampai 37,5º Celcius. Pada kisaran suhu ini, dokter anak biasanya belum menyebut kondisi seperti ini sebagai demam.

Dengan kata lain, jika anak atau bayi suhu tubuhnya mencapai 38º Celsius atau bahkan lebih, baru bisa dikatakan bahwa anak atau bayi terserang demam.

Anak yang terserang demam cenderung rewel dan menjadi gelisah. Jika tubuhnya sudah mengeluarkan keringat dan disertai dengan penurunan pada suhu tubuhnya biasanya dia akan dapat tidur dengan tenang.

Setiap anak memiliki ciri khas demam tersendiri.  Ada anak yang kondisinya sudah buruk, namun suhu tubuhnya masih mununjukkan angka 37,9º C, atau suhu tubuhnya tidak mengalami peningkatan secara signifikan. Ada juga anak yang kondisinya baru memburuk saat suhu tubuhnya sudah mencapai 39,2º C. sedangkan di lain pihak, ada anak yang suhunya mencapai 40º C dan si anak masih dapat tidur.

Di sinilah perlunya untuk melakukan pengulangan dalam mengukur suhu tubuh pada anak. Ada baiknya saat melakukan pengukuran suhu tubuh pada anak dilakukan pada waktu dan bagian tubuh yang sama pada setiap harinya, agar hasilnya dapat dibandingkan sewcara cermat.

Namun bila si anak sedang tidur pada saat tiba waktunya untuk pengukuran suhu, janganlah dibangunkan. Tundalah beberapa saat sampai dia bangun. Serta jangan lupa untuk membaca cara pemakaian termometer yang anda gunakan dengan baik dan cermat agar menghasilkan data yang akurat.

Anak yang sedang dalam kondisi demam mebutuhkan ketenangan. Anak yang mengalami demam memiliki cara tersendiri untuk menenangkan dirinya. Bisa saja dia tidur lebih banyak, atau menggelayuti anda seharian penuh,  atau tidak banyak bergerak.

Istirahat ini sangat penting artinya bagi proses yang sedang terjadi di dalam tubuhnya, walaupun si anak sendiri tidak tahu mengapa dia merasa harus menghabiskan banyak waktu untuk beristirahat. Agar si anak tidak mengalami kebosanan dan mau untuk tidak banyak bergerak, ajak dia mendengarkan musik, bermain puzzle, menggambar, melihat-lihat buku, atau membacakan cerita yang dia sukai.

Tidak ada resep yang paten untuk demam. Demam akan meningkatkan kebutuhan akan cairan tubuh dengan sendirinya. Oleh karena itu sangatlah dianjurkan untuk menyusui atau memberinya minum lebih sering dari yang biasanya, kenakan baju dan perlengkapan tidur yang hangat, serta lakukan kompres.

Demam tidak selalu membutuhkan obat untuk menurunkan demam. Keputusan untuk memberikan obat atau tidak, tergantung pada kondisi si anak itu sendiri. Walaupun suhu tubuhnya sudah mencapai 40º C, namun si anak masih dalam kondisi baik-baik saja, maka dia tidak memerlukan bantuan obat apapun.

Sebaliknya, jika suhu tubuhnya baru mencapai angka 38,5º C, tapi kondisinya memburuk, maka anda dapat memberinya obat penurun demam. Jadi intinya, jangan memberikan obat penurun demam sebelum anda konsultasikan pada dokter anak.

Selain itu, anda juga harus tetap memperhatikan dosis yang tercantum pada kemasan obat tersebut. Terutama, untuk obat dalam bentuk sirup dan tablet yang mengandung bahan paracetamol.

Karena jika memberikan obat parasetamol dengan dosis yang salah, maka organ hati anak yang menjadi taruhannya. Anda bisa mencoba alternatif lain dengan cara memberikan obat yang mengandung Ibuprofen yang dapat anda beli meskipun tanpa resep dokter.

Beberapa anak yang mengalami demam harus dibawa ke rumah sakit. Demam memang bukan selalu menjadi pertanda akan adanya penyakit. Namun, ada beberapa kasus pada balita yang terserang demam harus dilarikan ke rumah sakit. Seperti demam yang berlangsung terus menerus lebih dari 3 hari, air seni berwarna lebih kental, dan terjadi infeksi pada saluran kemih.

Bayi lebh sering terkena demam dari pada anak yang lebih besar. Bayi masih dalam tahap sering sakit. Hal ini disebabkan karena sistem pertahanan tubuhnya bereaksi dengan cepat, apalagi kebanyakan bibit penyakit yang menyerangnya tergolong baru bagi tubuhnya. Dengan kata lain, daya tahan tubuhnya harus dimulai dari nol untuk menghadapi segala jenis bibit penyakit.

Sedangkan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa, daya tahan pada tubuhnya sudah pernah menghadapi bibit penyakit yang sama sebelumnya. Selain itu, mekanisme dalam pengaturan suhu tubuh pada bayi masih belum sesempurna anak yang lebih besar atau orang dewasa.

Demam tidak selalu menyebabkan terjadinya kejang-kejang. Setiap anak memiliki batas toleransi yang berbeda, Ada yang pada suhu 38,5º C sudah mengalami kejang, namun ada pula anak yang baru mengalami kejang saat demamnya mencapai 40º C. Maka untuk itulah anda sebagai orangtua disarankan untuk mengukur dan mencatat pada suhu berapa balita mulai mendapat serangan kejang



Apa Mafaat ASI Untuk Bayi?

Menyusui Makanan yang terbaik untuk bayi bukanlah berasal dari makanan luar, melainkan dari ibunya, yaitu ASI (air susu ibu). Namun untuk mendapatkan ASI yang berkualitas, tentunya si ibu juga harus mengonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi terlebih dahulu sebelum akhirnya disalurkan ke bayi.

 

Berikut ini adalah manfaat dari ASI untuk bayi, diantaranya :

• Zat gizi

Zat gizi yang terkandung dalam ASI adalah lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral, serta vitamin. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi selama 1 bulan pertama, separuh atau lebih nutrisi selama 6 bulan kedua dalam tahun pertama, dan 1/3 nutrisi atau lebih selama tahun kedua.

• Mempunyai efek psikologis bagi ibu dan bayi.

Pada saat bayi kontak kulit dengan ibunya, maka akan timbul rasa aman dan nyaman bagi bayi. Perasaan ini sangat penting untuk menimbulkan rasa percaya(basic sense of trust).

• Membantu pertumbuhan bayi.

Bayi yang mendapatkan ASI akan mempunyai daya tumbuh kembang yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi dan kecerdasan otak baik.

• Mengurangi kejadian karies dentis.

Insidensi karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI. Kebiasaan menyusu dengan botol atau dot akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula sehingga gigi menjadi lebih asam.

• Mengurangi kejadian maloklusi.

Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusui dengan botol dan dot.

• Zat protektif.

Zat protektif yang ada pada ASI meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh bayi.  Maka akibatnya bayi akan jarang mengalami sakit. Zat-zat protektif tersebut antara lain:

1. Laktobasilus bifidus (mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat, yang membantu memberikan keasaman pada pencernaan sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme).

2. Laktoferin, mengikat zat besi sehingga membantu menghambat pertumbuhan kuman.

3. Lisozim, merupakan enzim yang memecah dinding bakteri dan anti inflamatori bekerjasama dengan peroksida dan askorbat untuk menyerang E-Coli dan Salmonela.

4. Komplemen C3 dan C4.

5. Faktor anti streptokokus, melindungi bayi dari kuman streptokokus.

6. Antibodi.

7. Imunitas seluler, ASI mengandung sel-sel yang berfungsi membunuh dan memfagositosis mikroorganisme, membentuk C3 dan C4, lisozim dan laktoferin.

8. Tidak menimbulkan alergi.

Selain itu air susu ibu juga mempunyai manfaat-manfaat yang lain, yaitu bayi memiliki kekebalan terhadap alergi, bayi jarang terkena SIDS (sindrom kematian bayi mendadak), serta mampu mengurangi dan mencegah infeksi telinga pada bayi.



Cara Membuat & Menyajikan Susu Formula Untuk Bayi

susu-formula-bayiSusu formula menjadi pilihan alternatif bagi ibu yang kurang beruntung dengan ASI, namun harus diperhatikan secara teliti bagaimana cara yang benar untuk membuat dan menyajikan susu formula buat bayi sebelum diminum.

Takaran susu harus diperhatikan tidak boleh melebihi seperti yang dianjurkan, jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Kelebihan atau kekurangan dalam memberi takaran sufor dapat berakibat timbulnya risiko kurang gizi atau kerusakan ginjal.

Menyajikan Susu Formula untuk Bayi
Kebersihan adalah hal yang paling penting, baik itu orang yang akan menyiapkan susu dan juga peralatan yang akan digunakan untuk membuat sufor seperti dot dan alat takar.

Persiapan Membuat Susu Formul buat Bayi

  1. Gunakan air matang atau baiknya masak terlebih dahulu ari yang akan digunakan sampai mendidih. Diamkan air selama 10-15 menit agar suhunya turun sampai sekitar 70 oC.  
  2. Siapkan susu dalam area bersih seperti meja dan tangan harus bersih, cuci terlebih dahulu dengan sabun lalu bilas di air mengalir dan keringkan.

Membuat Susu Formula Untuk Bayi

  1. Masukkan terlebih dahulu air kedalam botol susu (dot) sesuai takaran yang biasa diberikan untuk bayi
  2. Masukkan susu bubuk ke dalam botol lalu aduk hingga benar-benar larut dengan baik.
  3. Setelah larut dengan baik dinginkan susu dalam air bersih, hingga terasa hangat dan tidak terlalu panas baru diberikan pada bayi.

Perlu diperhatikan dalam memberi susu pada bayi

Sufor yang telah dibuat sebaiknya harus segera diminum dan dihabiskan untuk menghindari pencemaran dalam waktu 2 jam.